Keberhasilan pemerintah daerah dalam program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduknya. Usia harapan hidup ditentukan oleh besarnya angka kematian bayi di suatu kabupaten/kota. Selama kurun waktu 3 tahun terakhir (2017-2019), angka harapan hidup di Kotawaringin Barat mengalami peningkatan menjadi 70,51 tahun. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa bayi yang lahir pada tahun 2019 memiliki harapan untuk hidup sampai dengan usia 70 tahun lebih. Hal ini menunjukkan keberhasilan pemerintah menurunkan angka kematian bayi melalui berbagai program kesehatan seperti imunisasi dan perbaikan lingkungan perumahan.
Penolong kelahiran sangatlah penting untuk mengurangi kasus kematian ibu dan bayi. Berdasarkan hasil Susenas tahun 2019 terdapat sekitar 0,71 persen wanita yang pernah melahirkan dengan penolong selain tenaga kesehatan yang ahli. Kesadaran penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat akan pentingnya KB masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil SUSENAS 2019 terdapat sebesar 29,55 persen wanita usi produktif yang pernah menikah di Kotawaringin Barat yang tidak pernah menggunakan alat/cara KB. Sosialisasi akan pentingnya keluarga berencana masih perlu dilakukan di Kabupaten Kotawaringin Barat.