MMC Kobar - Sejak situasi pandemi Covid-19 sudah mulai terkendali dan aktivitas masyarakat kembali normal. Salah satu kegiatan yang menjadi perhatian saat ini adalah tingginya mobilitas masyarakat dengan menggunakan sarana transportasi darat, laut, udara.
Melalui data angkutan udara di Bandar Udara Iskandar bahwa mulai pertengahan tahun 2021 lalu sampai dengan semester pertama tahun 2022 sejak terkendalinya dan rata-rata masyarakat sudah vaksinasi Covid-19, tren penumpang angkutan udara mengalami peningkatan yang signifikan.
Merespon situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Dinas Perhubungan bersama Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Iskandar Pangkalan Bun pada Kamis (7/7) mendatangi salah satu perusahaan penerbangan (maskapai), yakni Sriwijaya Air Group yang berada di wilayah Cengkareng Jakarta Barat.
Pada kesempatan tersebut Kepala Dishub Kobar, Amir Hadi saat bertemu langsung dengan Direktur Niaga Sriwijaya Air Group, mengungkapkan bahwa sejak penerbangan kembali dibuka paska pandemi Covid-19, jumlah mobilitas atau pergerakan masyarakat yang bepergian menggunakan sarana transportasi angkutan udara trennya meningkat.
“Peningkatan jumlah mobilitas masyarakat yang bepergian menggunakan sarana transportasi udara yang terjadi di Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun dan dengan masih terbatasnya maskapai yang beroperasional tentunya menjadi persoalan,” kata Amir Hadi.
“Melihat kondisi tersebut sudah selayaknya diperlukan penambahan maskapai agar dapat beroperasional di Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun untuk melayani dan memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat yang ingin menggunakan sarana transportasi udara,” lanjut Amir Hadi.
Selain itu, Amir menyampaikan bahwa masyarakat yang menggunakan sarana transportasi udara dibandar udara Iskandar Pangkalan Bun berasal dari lima kabupaten yakni Kobar, Lamandau, Sukamara, Seruyan, hingga Kotawaringin Timur.
Sementara itu Kepala UPBU Iskandar, Zuber secara teknis menyampaikan bahwa kondisi Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun saat ini hanya terdapat tiga maskapai yang beroperasi, yakni 2 maskapai dengan pesawat jenis ATR dan 1 maskapai dengan pesawat jenis boeing.
“Kondisi di Bandar Udara Iskandar saat ini untuk panjang landasannya sudah sesuai standar. Namun untuk kapasitas landasannya hanya cukup untuk jenis boeing seri 737-500. Pesawat Nam Air jenis boeing tersebut masih aman untuk mendarat dibandar udara Iskandar Pangkalan Bun,” jelas Zuber.
Merespon permintaan tersebut Direktur Niaga Sriwijaya Air Group, Henoch Rudi Iwanuddin menyampaikan bahwa pihaknya berjanji akan menambah 1 unit pesawat yang akan dioperasionalkan di Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun, yakni pesawat Nam Air dengan jenis Boeing seri 737-500.
“Setelah selesai proses maintenance nantinya, satu unit pesawat Nam Air dengan jenis boeing 737-500 akan ditambahkan dan disiapkan untuk rute dari dan menuju Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun. Kemungkinan mulai beroperasi pada akhir bulan juli 2022 ini,” imbuh Henoch. (vgs/dishubkobar)