MMC Kobar – Dalam upaya menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan kualitas ternak, para peternak unggas di berbagai daerah, termasuk di Pangkalan Bun, diharapkan mulai beralih pada metode pembuatan pakan mandiri. Hal ini menjadi salah satu solusi yang ditawarkan oleh Dinas Pertanian Kobar kepada para peternak ungas di Kobar.
“Meramu pakan unggas sendiri merupakan solusi efektif untuk mengatasi lonjakan harga pakan komersial yang kian tinggi, serta untuk menyesuaikan kebutuhan gizi spesifik ternak,” ungkap Kris Budi Hastuti Kepala Dinas Pertanian Kobar.
Hal senada disampaikan oleh Dedi Mulyadi ketika mengisi acara Zona Edukasi di stan Dinas Pertanian Kobar Expo 2024, yang menjelaskan bahwa salah satu keuntungan utama dari meramu pakan unggas sendiri adalah efisiensi biaya. Menurut Dedi, peternak unggas dengan membuat pakan secara mandiri, dapat menghemat hingga 30% dari total biaya produksi.
"Harga pakan komersial naik terus, kalau kita buat sendiri, kita bisa sesuaikan bahan-bahan dengan harga terjangkau tanpa mengurangi kualitas gizi," ungkap Dedi, Selasa (29/10).
Lebih jauh Dedi menjelaskan bahwa peternak juga bisa lebih fleksibel dalam memilih bahan baku lokal yang mudah didapat, seperti jagung, dedak, bekatul, bungkil kelapa, dan tepung ikan. “Bahan-bahan ini dapat dipadukan sesuai kebutuhan nutrisi unggas, sehingga menghasilkan pakan yang kaya protein, karbohidrat, dan serat yang seimbang,” terang Dedi
Dalam paparannya, Dedi menjelaskan bagaimana meramu pakan dimulai dengan menentukan formula yang tepat berdasarkan jenis unggas dan usia ternak. Unggas seperti ayam pedaging, misalnya, membutuhkan pakan dengan kadar protein tinggi untuk mendukung pertumbuhan cepat, sementara ayam petelur lebih memerlukan keseimbangan antara protein dan kalsium untuk produksi telur yang optimal.
"Kalau peternak bisa mengelola pakan sendiri, mereka tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pakan komersial, tetapi juga meningkatkan daya saing di pasar," kata Dedi.
“Meramu pakan unggas mandiri menjadi pilihan strategis di tengah ketidakpastian harga pakan komersial, dan diharapkan bisa terus berkembang untuk mendukung swasembada pangan nasional,” ungkap Kadistan di akhir acara zona edukasi.