Pemkab Kobar Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

Oct

20

Post by
Comment:0

MMC Kobar – Senin (15/10) digelar rapat koordinasi penanggulangan banjir yang dipimpin oleh Penjabat (Pj) Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Anang Dirjo di ruang rapat Bupati. Rapat ini dihadiri oleh Plt Sekretaris Daerah, unsur forkompimda, kepala OPD dan camat wilayah Kobar, BKSDA Kalteng serta BMKG Kobar.

Dalam rapat tersebut, Anang Dirjo menyampaikan agar secepatnya disalurkan bantuan kepada warga Kobar yang terkena dampak banjir tersebut. “Saling berkoordinasi dengan forkompimda dalam upaya penanggulangan banjir di wilayah Kotawaringin Barat,” kata Anang.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Syahruni mengatakan, kondisi curah hujan yang meningkat pada tanggal 10-15 Oktober 2022, mengakibatkan kenaikan debit air pada DAS Lamandau dan DAS Arut secara signifikan dan mengakibatkan terjadinya genangan di 19 desa/kelurahan, 3 kecamatan wilayah Kobar. Kondisi telah diantisipasi sebelumnya dengan menetapkan perpanjangan Tanggap darurat sebelumnya pada 5 Oktober 2022, melalui ketetapan Bupati Kotawraingin Barat Nomor : 360/19/BPBD.IV.2/X/2022.

“Berdasarkan Analisis Dinamika Atmosfer tanggal 14 Oktober 2022, oleh BMKG Stamet Iskandar Pangakalan Bun, diketahui telah dikeluarkan peringatan dini cuaca oleh BMKG sebanyak 8 kali pada hari tersebut, dimana curah hujan terfokus pada wilayah Kotawraingin Lama, Arut Selatan dan sebagian Kumai. Hal ini diperkirakan menjadi penyebab utama terjadinya kenaikan debit air di DAS Lamandau dan DAS Arut,” ungkap Syahruni.

Adapun upaya penanggulangan dalam rangka percepatan penanganan darurat bencana banjir adalah ditetapkannya Status Tanggap Darurat Bencana Banjir di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kecamatan Arut Selatan, Arut Utara, Kotawaringin Lama, Pangkalan Banteng, dan Kumai) dengan panjang masa tanggap darurat selama 28 Hari, menyalurkan 591 paket bahan makanan untuk korban terdampak banjir serta dilaksanakan operasi penanganan, pertolongan, dan evakuasi korban terdampak.

Syahruni juga menjelaskan bahwa saat ini terdata kenaikan debit Air DAS Arut dan DAS Lamandau menggenangi 11 desa/kelurahan di Kecamatan Arut Selatan, 5 desa/kelurahan di Kotawaringin Lama, dan 2 desa di Kecamatan Arut Utara, dengan total 18 desa/kelurahan terdampak.

“Kenaikan debit air menggenangi poros jalan utama Ahmad Yani, Jalan Lintas Pangkalan Bun- Kolam Lumpuh, dan masih ada kemungkinan kenaikan debit air menyusul peringatan dini yang telah dikeluarkan BMKG pusat terkait curah hujan ekstrim di wilayah Kalimantan Tengah,” kata Syahruni dalam paparannya. (dsy/diskominfo kobar)



Link Aplikasi