MMC Kobar – Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) meraih penghargaan sebagai Kabupaten Terinovatif dalam Penanganan Stunting di Provinsi Kalimantan Tengah. Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalteng Kaspinor kepada Kepala Dinas P3AP2KB Kobar Agus Basrawiyanta di aula Bappedalitbang Provinsi Kalteng, Rabu (31/5).
Penghargaan ini diterima Kabupaten Kobar usai dilakukan penilaian kinerja kepada seluruh kabupaten/kota dalam melaksanakan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting yang digelar di aula Bappedalitbang Provinsi Kalteng.
Menurut tim penilai, Kabupaten Kotawaringin Barat dinilai berhasil melaksanakan delapan aksi konvergensi penurunan stunting di Kalimantan Tengah dan menciptakan berbagai inovasi dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Kabupaten Kobar berhasil melaksanakan program-program yang efektif, termasuk peningkatan akses terhadap gizi yang baik dan seimbang, peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi sejak masa kehamilan, serta pengawasan terhadap pertumbuhan anak secara rutin
Selain itu, Kabupaten Kobar juga menciptakan berbagai inovasi dalam upaya percepatan penurunan stunting. Seperti inovasi Kompak Yes di Desa Kumpai Batu Atas, Cebol, Gerakan Bersama PKK Cegah Stunting (Grebek Ceting) dan Gerakan Masyarakat Cegah Stunting itu Penting (Gema Ceping).
Inovasi-inovasi tersebut merupakan beberapa upaya yang telah dilakukan Pemkab Kobar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan perawatan yang baik pada masa awal kehidupan.
Kepala Dinas P3AP2KB Agus Basrawiyanta bersama tim TPPS Kabupaten Kobar yang hadir saat penilaian menyampaikan apresiasinya. Menurut Agus, penghargaan tersebut tidak terlepas dari kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, seperti PT BGA, PT Astra, PT JAPFA dan PT SAP yang telah banyak memberikan dukungan kepada Pemkab Kobar.
“Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat juga bekerja sama dengan TNI/Polri baik dalam pemberian sembako, sosialisasi dan penggerakan para kader dan sasaran keluarga berisiko stunting (catin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan baduta),” ungkap Agus Basra.
Selain itu, lanjut Agus, Dinas P3AP2KB Kobar juga telah menandatangani MoU dengan Pengadilan Agama dan Kantor Urusan Agama Kabupaten Kobar untuk mencegah pernikahan usia anak/calon pengantin di bawah umur.
“Penghargaan ini tentu akan menjadi motivasi bagi Pemkab Kotawaringin Barat untuk terus meningkatkan upaya dalam mengatasi stunting dan memperbaiki kualitas hidup anak-anak di Kabupaten Kotawaringin Barat,” tutur Agus.
Selain penghargaan Kabupaten Terinovatif dalam Penanganan Stunting, Kabupaten Kobar juga menerima penghargaan Stand Pameran Inovasi Stunting Terbaik. Pameran tersebut digelar bersamaan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting di Kalteng.
Dalam pameran tersebut, Pemkab Kobar menampilkan seluruh tahapan pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting yang telah dilaksanakan. Selain itu juga ditampilkan berbagai produk olahan khas Kabupaten Kobar dari UMKM. (fnd/diskominfo kobar)