News

10
Dec
Post by
Topuser
Comment:0

MMC Kobar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar Kontes Tanaman Anggur dalam Pot pada Minggu (8/12) di...

10
Dec
Post by
Topuser
Comment:0

MMC Kobar – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-65 Kabupaten Kotawaringin Barat, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM...

10
Dec
Post by
Topuser
Comment:0

MMC Kobar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar Pawai Nasi Adab pada Sabtu (7/12) sebagai bagian dari...

09
Dec
Post by
Topuser
Comment:0

MMC Kobar - Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) memeriahkan Peringatan Hari Jadi ke-65 dengan kembali menggelar sebuah acara budaya, yaitu...

Saving...

Vision and Mission

Visi dan Misi

Visi  :     “GERAKAN MEMBANGUN KOTAWARINGIN BARAT MENUJU KEJAYAAN DENGAN KERJA NYATA DAN IKHLAS”

Misi :

  • Memperkuat tata pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan transparan
  • Meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pendidikan, kesehatan dan  olahraga
  • Mendorong penguatan kemandirian ekonomi yang berbasis pada pertanian dalam arti luas, kelautan, ndustri serta pengelolaan potensi daerah dan sumber energi dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup
  • Meningkatkan kulaitas kehidupan beragama dan bermasyarakat
  • Mewujudkan kondisi masyarakat yang aman, tentram, dan dinamis
  • Melestarikan situs budaya, kesenian lokal dan masyarakat lainnya guna meningkatkan kunjungan wisata

Symbol

Arti  Warna Lambang Kabupaten Kotawaringin Barat:

  • Warna merah melambangkan keberanian dalam membela dan memperjuangkan kebenaran / keadilan dan rela berkorban, melambangkan semangat Pemerintah dan rakyat dalam melaksanakan pembangunan.
  • Warna hijau berarti kedamaian, kesetiaan/ketaatan, dan kekayaan alam kabupaten Kotawaringin Barat.
  • Warna putih berarti suci, bersih, jujur dan ikhlas.
  • Warna kuning emas berarti luhur, agung dan mulia.
  • Warna coklat berarti pengabdian kepada ibu pertiwi.

Arti / Maksud Lukisan dalam Lambang

  • Perisai bersudut lima, melambangkan tekad rakyat dalam mempertahankan Pancasila yangmelandasi seluruh perjuangan dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur dengan ikatan tali yang melambangkan persatuan dan kesatuan bangsa / masyarakat Kotawaringin Barat.
  • Untaian Padi dan bunga kapas melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran serta keadilan sosial yang merupakan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana dicetuskan dalam proklamasi 17 Agustus 1945. Selain itu dilambangkan juga jumlah butir padi berjumlah 17, bunga kapas berjumlah 8, daun padi berjumlah 4, dan kapas berjumlah 5.
  • Bintang bersudut 5 denganwarna kuning emas melambangkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai sumber dari segala sumber kekuasaan dan melambangkan pengabdian kepada kepentingan Nasional maupun kemanusiaan.
  • Pohon beringin kembar sebagai gerbang yang berarti Kuta (gerbang), waringin yang berarti pohon beringin yang melambangkan sifat keterbukaan dan keramahan rakyat Kotawaringin Barat dalam pergaulan dan hubungan antar suku maupun bangsa. Juga melambangkan pengayoman dari Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk rakyatnya yang kokoh dan kuat.
  • Rumah / Balai Adat dengan warna atap kuning emas, berdinding putih dalam motif bangunan rumah tua di Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat melambangkan Wadah Persatuan dan Kesatuan serta kebutuhan pokok bagi rakyat akan perumahan.
  • Pita warna putih dengan tulisan cokelat bertuliskan kata-kata "Marunting Batu Aji" yang berarti "Menuju Kejayaan". Marunting berarti menuju, sedangkan Batu Aji berarti nama sebuah Bukit batu yang tinggi dan terletak dibagian Utara Daerah Kotawaringin Barat.

Tourism Data

Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki pesona wisata yang mampu menarik wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Salah satu tujuan wisata yang telah dikenal di dunia internasional, yaitu Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP). TNTP merupakan lokasi pertama di Indonesia sebagai pusat rehabilitasi orangutan. Terdapat tiga buah lokasi untuk pusat rehabilitasi orangutan yaitu, Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, dan Camp Leakey. Jenis satwa langka endemik dan dilindungi yang terdapat di TNTP antara lain: orangutan (pongo satyrus), bekantan (nasalis lavartus), lutung merah (presbytis rubicund rubida), dan beruang (helartos malayanus).

Sebagai salah satu destinasi wisata dunia, pengunjung Taman Nasional Tanjung Puting terus mengalami peningkatan setiap tahun. Namun, terjadinya bencana kabut asap yang berkepanjangan pada tahun 2015      menyebabkan turunnya jumlah wisatawan yang berkunjung. Walaupun demikian, pasca kabut asap jumlah wisatawan kembali meningkat pada tahun 2016 menjadi 15.091 pengunjung.

Hotel sebagai salah satu penunjang wisata juga tersedia dengan berbagai pilihan, baik hotel bintang maupun non bintang. Pada tahun 2016, terdapat 45 usaha akomodasi, dengan jumlah kamar sebanyak 1.044 dan jumlah tempat tidur sebanyak 1.493. Dari 45 hotel/losmen yang tersedia terdapat 2 hotel bintang yang telah beroperasi di Pangkalan Bun yaitu Swiss Bell Inn dan Grand Kecubung. Destinasi wisata lain yang dapat dikunjungi diantaranya :

  1. ISTANA LAWANG AGUNG BUKIT INDRA KENCANA (ISTANA KUNING)
    Istana ini dahulu bernama Lawang Kuning, merupakan Istana Kesultanan Kutawaringin yang merupakan pindahan dari Kotawaringin Lama pada masa Sultan Imanuddin tahun 1811. Pada saat ini istana sudah mengalami renovasi dan pemugaran besar-besaran, gedung ini pernah menjadi gedung DPRGR, sebelum dikosongkan tahun 1976, sehingga berubah dari bentuk aslinya. Istana ini terbakar 24 Desember 1986, akibat amuk orang gila. Bangunan ini berkonstruksi kayu ulin semua, konon ada beberapa bagian ruang istana antara lain Balai Peranginan, Balai Rumbang dan Balai Pelantaran. Ada pula peninggalan tiang bendera di depan kraton pada sisi kiri bangunan, sebuah peninggalan yang hingga kini masih dikeramatkan, yaitu tiang bendera dari kayu tunggal yang dinamakan Datu Batu Hitam yang terletak disebelah kiri kraton atau depan perempatan jalan, obyek ini berangka tahun 1911, terletak di Bukit Indra Sungai Arut kurang lebih 300 meter. Menghadap ke barat yang merupakan taman kota, secara astronomi terletak pada posisi 2°40'33.3"S 111°37'57.8"E
     
  2. MONUMEN PALAGAN SAMBI.
    Monumen eks pesawat Dakota 002 yang menerjunkan para pejuang , yang merupakan tugu peringatan penerjunan pertama pasukan AURI pada masa Revolusi melawan Belanda, dengan perjuangan melewati ribuan tentara NICA dan satuan buru sergap udara Belanda, penerjunan ini dilakukan oleh putra-putra Kalimantan untuk memerdekakan daerahnya. Hari itu menjadi hari KOPASSANDA. Pada tanggal 17 Oktober 1947 di Sambi. Monumen ini terletak di Kelurahan Madurejo kurang lebih 5 km dari pangkalan Bun. Sekarang menjadi monumen perjuangan di Pangkalan Bun. Secara astronomi terletak pada posisi 2°42'28.9"S 111°38'51.6"E
     
  3. RUMAH ADAT DAYAK PASIR PANJANG
    Rumah adat ini sebenarnya merupakan rumah baru, tetapi karena bentuknya yang khas berbentuk rumah panjang, sehingga tampak unik dan berbeda dengan bangunan sekelilingnya. Rumah ini terletak di jl.Pasir Panjang, berseberangan dengan SMP N 7 Arut Selatan. Letak stronomi bangunan 2°43'34.3"S 111°39'19.8"E Bangunan ini merupakan bangunan tunggal dengan konstruksi rumah panggung yang ditopang dengan 21 tiang utama, 9 penopang serambi/teras 4 tiang penyangga tangga. Pada tiang-tiang sisi-sisi luar posisi tiang agak condong keluar, sedang tiang again tengah dibuat tegak. Ukuran bangunan berkisar 24x8 meter ditambah bagian serambi atau teras yang berukuran 4x4 meter. Bangunan menghadap ke timur, menghadap ke jalan Pasir Panjang yang merupakan jalan poros Kumai- Pangkalan Bun. Menurut informasi, komunikasi di Desa Pasir Panjang merupakan pecahan atau pindahan dari masyarakat Dayak Arut di sekitar Pandau.
     
  4. TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING
    Taman Nasional Tanjung Puting adalah sebuah taman nasional yang terletak di semenanjung barat daya provinsi Kalimantan Tengah. Tanjung Puting pada awalnya merupakan cagar alam dan suaka margasatwa dengan luas total 305.000 ha yang ditetapkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 13 Juni 1936. Selanjutnya pada tanggal 12 Mei 1984 oleh Menteri Kehutanan, Tanjung Puting ditetapkan sebagai Taman Nasional luasnya menjadi 415.040 ha. Secara geografis terletak antara 3°03'08.5"S 111°54'33.9"E meliputi wilayah kecamatan Kumai di Kotawaringin Barat dan di kecamatan Hanau serta Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan. Taman Nasional Tanjung Puting di kelola oleh Balai Taman Nasional Tanjung Puting, sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan.
     
  5. PANTAI KERAYA
    Obyek Wisata Pantai Keraya dan Air Terjun Patih Mambang lokasinya berhadapan dengan pantai wisata Tangjung Penghujan. Obyek wisata ini dapat di capai dalam waktu 15 menit perjalanan darat dari Pantai Tanjung Penghujan Wisatawan di obyek wisata Pantai Keraya dapat bersantai sambil menikmati lalu lalang kapal penumpang, perahu nelayan dan indahnya panorama alam.
     
  6. PANTAI KUBU
    Pantai Kubu terletak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan tengah. Pantai ini merupakan daerah nelayan yang menghadap ke Laut Jawa. Pantai berpasir putih kecoklatan ini merupakan salah satu obyek wisata favorit di Pangkalan Bun dan dapat menjadi tempat yang cocok untuk mengasingkan diri dari keramaian kota. Air di Pantai Kubu ini berwarna kecoklatan yang disebabkan oleh pengaruh dari hutan gambut yang berada tak jauh dari pantai. Ketika berada di Pantai Kubu ini, anda dapat mencoba bananaboat. Untuk dapat menikmati deburan ombak dengan bananaboat, Anda harus masuk ke lokasi wisata dengan sebuah patung di pintu masuknya. Di lokasi ini terdapat dua pintu masuk, yakni pintu masuk berbentuk kepiting dan pintu masuk dengan patung buaya di depannya. Kedua pintu masuk ini memiliki kelebihan tersendiri. Jika wisatawan datang melalui pintu masuk berbentuk kepiting, maka wisatawan akan dapat menjejakakan kaki di dermaga kayu sepanjang kurang lebih 300 meter dari bibir pantai mengarah ke laut.
     
  7. TANJUNG KELUANG
    Pantai Tanjung Keluang seluas 200 Ha terletak di ujung Pantai Kubu, terbentuk dari hamparan pasir putih bersih dengan laut tenang, sangat cocok untuk berenang dan berjemur sambil menikmati pesona pantai yang khas. Pantai ini langsung menghadap ke Laut Jawa, dapat dicapai dengan perahu penyebrangan (kelotok wisata) dalam waktu 30 menit dari Pantai Kubu. Pantai ini jauh dari keramaian sehingga wisatawan yang mendambakan ketenangan dan keheningan alam dapat menjumpainya di tempat ini. Obyek wisata Tanjung Keluang juga sepenuhnya menjadi milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dan saat ini menanti investor pengembangan selanjutnya.

Kunjungi website Dinas Pariwisata Kotawaringin Barat : http://dispar.kotawaringinbaratkab.go.id

Health Data

Meskipun terjadi penurunan jumlah tenaga medis dokter di tahun 2016, namun rujukan penduduk Kotawaringin Barat untuk berobat jalan di fasilitas kesehatan masih terbilang tinggi. Di wilayah pedesaan, praktik dokter/bidan sebagai rujukan berobat mencapai 34,34 pesen, sementara di wilayah perkotaan sebesar 30,84 persen. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar untuk menggunakan tenaga kesehatan terdidik sebagai penolong kesehatan utamanya di wilayah perdesaan. Selain itu, berdasarkan data hasil Survei Susenas tahun 2016, puskesmas/pustu mengalami peningkatan yang cukup tinggi sebagai rujukan masyarakat untuk berobat yaitu sebesar 40,95 persen.

Keberhasilan pemerintah daerah dalam program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduknya. Usia harapan hidup ditentukan oleh besarnya angka kematian bayi di suatu kabupaten/kota. Jika dilihat, selama kurun waktu 3 tahun, angka harapan hidup di Kotawaringin Barat mengalami peningkatan hingga di tahun 2016 mencapai 70,21 tahun. Hal ini menunjukkan keberhasilan pemerintah menurunkan angka kematian bayi melalui berbagai program kesehatan, seperti imunisasi dan perbaikan lingkungan perumahan.

Population Data

Jumlah penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat berdasar hasil proyeksi penduduk terhadap data Sensus Penduduk 2010 adalah 286.714 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 3,23 persen. Komposisi penduduk Kotawaringin Barat didominasi oleh penduduk muda/ dewasa. Dari piramida penduduk tersebut kelompok penduduk laki-laki yang termasuk angkatan kerja atau usia 15 tahun keatas jumlahnya lebih besar dibanding penduduk perempuan di usia yang sama.

Selama kurun waktu 3 tahun (2014-2016), kepadatan penduduk di Kotawaringin Barat tidak mengalami perubahan yang berarti. Dengan luas wilayah sekitar 10.759 km2, maka setiap km2 dihuni penduduk kurang lebih sebanyak 26 sampai 27 orang. Kecamatan Arut Utara memiliki luas wilayah terbesar kedua setelah kecamatan Kumai dan memiliki angka kepadatan penduduk paling kecil dibanding kecamatan lain, yaitu 7 jiwa/ km2.

Secara umum jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Hal ini ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya lebih besar dari 100. Pada tahun 2016, untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 113 penduduk laki-laki.

Menurut kelompok umur, penduduk usia produktif tercatat 70,04 persen. Hal ini menunjukkan sebagian besar penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan penduduk usia produktif.

(sumber : kobar dalam angka 2017).

Description

GAMBARAN UMUM

Kabupaten Kotawaringin Barat yang beribukota di Pangkalan Bun, berada di Propinsi Kalimantan Tengah dan terletak di daerah khatulistiwa diantara: 1°19’ sampai dengan 3° 36’ Lintang Selatan, 110° 25’ sampai dengan 112° 50’ Bujur Timur. Kotawaringin Barat (Kobar) Terletak di antara 3 kabupaten yaitu :

Sebelah utara berbatasan dengan  Kabupaten Lamandau,
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Seruyan,
Sebelah barat berbatasan  dengan Kabupaten Sukamara dan
Sebelah selatan berbatasan langsung dengan Laut Jawa.
Luas wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat tercatat 10.759 km2. Dengan adanya pemekaran wilayah Kabupaten sesuai dengan UU No. 5 tahun 2002, Kabupaten  Kotawaringin Barat dimekarkan  menjadi  3 kabupaten, yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Sukamara  dan Kabupaten Lamandau.

Seiring dengan semakin berkembangnya Kabupaten Kotawaringin Barat maka sejak tahun 2003 sesuai dengan Peraturan Daerah No. 10 tahun 2003 terjadi pemekaran kecamatan dari 4 Kecamatan menjadi 6 kecamatan. Kecamatan yang mengalami pemekaran adalah Kecamatan Kumai yaitu menjadi Kecamatan Kumai, Kecamatan Pangkalan Lada dan Kecamatan Pangkalan Banteng. Kecamatan Kumai merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah 2.921 km2 (28,13 persen dari total luas kabupaten), dan Kecamatan Pangkalan Lada merupakan kecamatan yang terkecil dengan luas wilayah 229 km2 (3,08 persen dari total luas kabupaten).

Topografis Kabupaten Kotawaringin Barat digolongkan menjadi 4 bagian dengan ketinggian antara 0 -500m  dari  permukaan laut dan kemiringan antara 0 – 40 persen, yaitu dataran, daerah datar berombak, daerah berombak berbukit dan daerah berbukit-bukit yang terdiri dari :

Sebelah Utara adalah pegunungan dan macam tanah Lotosal tahan terhadap erosi.
Bagian Tengah terdiri dari tanah Podsolik Merah Kuning, juga tahan terhadap erosi.
SebelahSelatan terdiri dari danau dan rawa Allupial/Organosal banyak mengandung air.
Terdapat 3 sungai yang melintasi Kabupaten Kotawaringin Barat yaitu Sungai Arut, Sungai Kumai, dan Sungai Lamandau dengan kedalaman rata-rata 5 meter dan lebar 100-300 meter. Iklim daerah Kabupaten Kotawaringin  Barat  secara umum beriklim tropis yang dipengaruhi oleh musim kemarau/kering dan musim hujan. Curah hujantertinggiterjadi pada bulanDesember yaitu375,8 mm,dengan jumlah hari hujan pada tahun 2016 tercatat 244 hari dan bulan Februari merupakan bulan dengan hari hujan terbanyak yaitu 25 hari. Suhu udara maksimum berkisar antara 32,1°C – 33,1°C dan suhu minimum antara 23,1°C - 24,2°C dan kecepatan angin maksimal 20 knot.

Link Aplikasi